Loading

Informasi Cagar Budaya

Tingkatan Data : Kabupaten
Tahun pendataan : -
Tahun Verifikasi dan Validasi : -
Tahun penetapan : -
Entitas kebudayaan : ODCB
Kategori : Situs

Data Benda

Nama ODCB/CB di lapangan : Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh
Sifat Situs : -
Periode Situs : -
Kelompok Situs : -

Lokasi Penemuan

Kabupaten/Kota : Kota Banda Aceh
Kecamatan : -
Desa/Kelurahan : -
Alamat : Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh
Latitude : 5.553227964394671
Longitude : 95.32552351108409
Ketinggian (mdpl) : -

Data Dimensi

Panjang : -
Lebar : -
Luas Tanah : 34.953 M

Kondisi Terkini

Keutuhan : Utuh
Pemeliharaan : Terpelihara
Riwayat Pemugaran : Belum Pernah Dipugar
Riwayat Adaptasi : -

Data Kepemilikan

Kabupaten/Kota : -
Kecamatan : -
Desa/Gampong : -
Status kepemilikan : Pemerintah Aceh dan BPCB
Nama pemilik : -
Status perolehan : -
Alamat : -
Latitude : -
Longitude : -

Data Pengelolaan

Status Pengelolaan : -

Batas Zonasi

Batas Zona Utara : -
Batas Zona Selatan : -
Batas Zona Barat : -
Batas Zona Timur : -

Deskripsi Singkat

Situs

Nama Lainnya : Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman pertama kali dibangun oleh Sultan Alaudin Mahmud Syah pada tahun 1292 M. Saat itu Kontruksi Masjid dibangun dengan menggunakan kayu. Adapula riwayat lain, Masjid Raya Baiturrahman di bangun di masa Kesultanan Aceh di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Pada Tahun 1873 Belanda berusaha menduduki wilayah Aceh dengan mengirimkan tim ekspedisi di bawah pimpinan Jenderal Johan Harmen Rudolf Kohler. Usaha tersebut gagal, Jenderal Kohler sendiri pun tewas dihalaman Masjid Baiturrahman. Pada Tahun yang sama belanda kembali mengirim pasukan di bawah pimpinan Jenderal Jan Van Swieten. Dalam Ekspedisi kedua ini Belanda berhasil menguasai wilayah Aceh. Masjid Raya Baiturrahman terbakar habis. Pada Tahun 1879 Masjid Raya Baiturrahman kembali di Bangun oleh Kolonial dengan tujuan mengambil kembali hati orang Aceh. Peletakan batu pertama oleh Tengku Malikul Adil.Pada Tahun 1935 melakukan perluasan dengan penambahan 2 kubah. Pada Tahun 1957 dilakukan perluasan kembali berdasarkan surat keputusan Menteri Agama RI tanggal 31 Oktober 1957 dengan penambahan 2 kubah dan 2 menara dibagian belakang, perluasan ini selesai tahun 1967. Mesjid Raya Baiturrahman berdenah segi empat memilki serambi berbentuk persegi panjang, Gaya Arsitektur Moorish dapat diamati pada bagian ujung tangga depan yang berbentuk huruf U pada bagian jendela terdapat empat tiang berbentuk silinder yang menghubungkan pintu gerbang mesjid dengan gaya Arsitektur Persia