Tingkatan Data | : | Provinsi |
Tahun pendataan | : | 01 January 2017 |
Tahun verifikasi dan validasi | : | 01 January 2017 |
Tahun penetapan | : | 01 January 2017 |
Sebaran kabupaten/kota | : | Kabupaten Aceh Utara. |
Entitas kebudayaan | : | WBTB |
Domain WBTb UNESCO | : | Seni Pertunjukan |
Kategori WBTb UNESCO | : | Upacara/Ritus |
Nama objek OPK | : | Rapa'i Pase |
Wilayah atau level administrasi | : | Provinsi |
Kondisi sekarang | : | Masih Bertahan |
Kabupaten/Kota | : | Kabupaten Aceh Utara |
Updaya pelestarian | : | pengembangan, pemanfaatan, perlindungan |
Referensi | : | https://dapobud.kemenbud.go.id/wbtb/6abf7860-d17c-40d8-b190-a493c3f1e750 |
Tanggal penerimaan formulir | : | - |
Tempat penerimaan formulir | : | - |
Nama petugas penerimaan formulir | : | - |
Nama lembaga | : | - |
Nama lembaga | : | - |
WBTb
Nama Lainnya : Rapa'i Pase
Rapai Pasee merupakan alat musik yang dimiliki oleh masyarakat Aceh, khususnya pada masyarakat Aceh pesisir. Rapai di ambil dari nama belakang salah seorang ahli tasauf (ilmu tentang ajaran-ajaran Islam) yaitu Ahmad Rifai.Sedangkan istilah Pasee adalah sebutan terhadap daerah Pasai, desa yang terletak di kecamatan Bayu Kabupaten Aceh Utara. Rapai sendiri pada awalnya di gunakan sebagai daya tarik untuk mengumpulkan massa. Melalui pola-pola ritmis yang di hasilkannya. Setelah massa berkumpul, rapai akan tetap di mainkan dengan memasukkan unsur teks sebagai nyanyian yang berisi ayat-ayat suci yang terkandung dalam Al-Quran. Namun, pertunjukkan yang ditampilkan oleh Rapai Pasee sangat terbatas karena ukuran gendang yang sangat besar, sehingga mempersulit para pemain untuk melakukan atraksi, maka lahirlah jenis rapai lainnya yang berukuran kecil dan atraktif bagi pemainnya.