| Tingkatan Data | : | Provinsi |
| Tahun pendataan | : | 01 January 2022 |
| Tahun verifikasi dan validasi | : | 01 January 2022 |
| Tahun penetapan | : | 01 January 2022 |
| Sebaran kabupaten/kota | : | Kabupaten Bener Meriah. |
| Entitas kebudayaan | : | WBTB |
| Domain WBTb UNESCO | : | Tradisi dan Ekspresi Lisan |
| Kategori WBTb UNESCO | : | Upacara/Ritus |
| Nama objek OPK | : | Melengkan |
| Wilayah atau level administrasi | : | Provinsi |
| Kondisi sekarang | : | Masih Bertahan |
| Kabupaten/Kota | : | Kabupaten Bener Meriah |
| Updaya pelestarian | : | Dokumentasi, Pendidikan, Pengajaran, Pemanfaatan |
| Referensi | : | - |
| Tanggal penerimaan formulir | : | - |
| Tempat penerimaan formulir | : | - |
| Nama petugas penerimaan formulir | : | - |
| Nama lembaga | : | - |
| Nama lembaga | : | - |
WBTb
Nama Lainnya : Melengkan
Suku Gayo sebagai masyarakat yang mendiami Wilayah Tengah Provinsi Aceh adalah sebuah masyarakat dengan peradaban tua yang tersebar di kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah , Gayo Lues dan Aceh Tenggara. Mengingat bahwa seni budaya Melengkan merupakan salah satu warisan dari pada leluhur kita yang sampai saat ini masih terjaga dan terdapat penutur oleh masyarakat Gayo itu sendiri, terutama Suku Gayo yang tersebar disepuluh Kecamatan sekabupaten Bener Meriah Akan tetapi menurut analisa dan pengamatan sejauh ini Seni Melengkan terasa sudah mulai tergerus dengan budaya baru dan pengaruh budaya asing yang terlalu cepat mempengaruhi lingkungannya. Melingkan merupakan bentuk ucapan dalam bertutur kata juga merupakan salah satu bentuk komunikasi yang ditetapkan oleh unsur adat didalam suatu bentuk kegiatan terutama dalam urusan yang harus melibatkan keikutsertaan unsur adat dalam proses pelaksanaannya yang terdapat pada kegiatan sinte murip dan sinte mate, Hal itu harus dilaksanakan dengan acara Melingkan atau ungkapan mohon ijin/restu sekaligus keikutsertaannya atas acara yang akan dilaksanakan. Melingkan adalah suatu kegiatan yang sudah turun temurun dan nenek moyang masyarakat Gayo, dengan demikian setelah kita melihat dan mendengar pelaksanaan yang demikian asal- usulnya,Tujuannya dan faedahnya.yang sangat baik sekali dalam rangka hukum yang disempurnakan dengan adat.Didalam melengkan adanya terdapat tutur kata yang tersusun penuh dengan sopan santun,sesuai dengan ayat dan hadist. Dengan demikin dapat diartikan Melengkan ini dapat dijadikan sebagai alat interaksi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Selama ini acara Melengkan diutamakan pada saat adanya acara sinte murip dan sinte mate ( Acara Kegiatan Menghadapai Pesta Pernikahan, Kunjungan Tamu tamu agung, dan kegiatan adat budaya lainnya). Secara Etimologi kata Melengkan asal ‘Ling’ artinya Suara ditambah dengan awalan ‘ME’ dibaca Meling artinya Bersuara / Berbunyi di tambah dengan ahiran ‘AN’ dan di baca Melengkan, artinya Suara atau Bunyikan. Secara pengertian kata Melengkan merupan salah satu bentuk untuk berkomunikasi yang ditetapkan oleh unsur didalam suatu sara terutama dalam urusan yang harus melibatkan leikutsertaan unsur adat dalam proses pelaksanaan yang terdapat pada kegiatan sinte murip dan sinte ulak ku tuhen. Hal itu harus di laksakan dengan acara melengkan untuk mohon ijin sekaligus keikutsertaannya atas acara yang akan dilaksanakan. Biasanya pihak yang mempunyai kegiatan ( sukut sepangkalan ) Bermelengkan dengan pihak unsur adat setempat pada saat acara dilaksakan sekaligus memohon keikutsertaan masyarakatnya. .Jenis - Jenis Melengkan : 1. Melengkan Turun Mandi 2. Melengkan Sinte Serah Ku Guru 3. Melengkan Sinte Serah Ku Reje Mudim ( Sunet Rasul ) 4. Melengkan Menjamu Ku Ralik 5. Melengkan Sinte Mungerje ( Perkawinan ) 6. Melengkan Berguru 7. Melengkan Nyerahni Edangan Pitu 8. Melengkan Naik Rempele 9. Melengkan Sinte Mate ( Meninggal Dunia )