Tingkatan Data | : | Provinsi |
Tahun pendataan | : | 01 January 2020 |
Tahun verifikasi dan validasi | : | 01 January 2020 |
Tahun penetapan | : | 01 January 2020 |
Sebaran kabupaten/kota | : | Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Nagan Raya. |
Entitas kebudayaan | : | WBTB |
Domain WBTb UNESCO | : | Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta |
Kategori WBTb UNESCO | : | Kearifan Lokal |
Nama objek OPK | : | Keuneunong |
Wilayah atau level administrasi | : | Provinsi |
Kondisi sekarang | : | Masih Bertahan |
Kabupaten/Kota | : | Kabupaten Aceh Besar |
Updaya pelestarian | : | perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, pembinaan |
Referensi | : | - |
Tanggal penerimaan formulir | : | - |
Tempat penerimaan formulir | : | - |
Nama petugas penerimaan formulir | : | - |
Nama lembaga | : | - |
Nama lembaga | : | - |
WBTb
Nama Lainnya : Keuneunong
Keuneunong adalah untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk memulai mengerjakan sawah, yaitu sejak menabur benih sampai menanam benih itu dalam sawah yang telah dibajak dengan baik, maka oleh orang tua atau teungku yang ahli di kampong itu diadakan penelitian atau mencari waktu yang tepat untuk mulai bersawah. Caranya adalah dengan diam-diam orang tua itu datang ke sawah pada malam hari diwaktu sepi untuk membajak sawah. Pada waktu itu ia dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk mulai mengerjakan sawah. Apabila ia sudah menentukan hari yang tepat itu maka diberitahukan kepada keuchik dan kemudian keuchik memberitahukan hal itu kepada seluruh masyarakat kampung. Keuneunong itu sangat penting bagi masyarakat petani karena untuk bersawah diperlukan air yang sangat tergantung kepada air curah hujan, bukan pada irigasi. Selain itu masyarakat percaya bahwa memulai bersawah pada waktu yang ditentukan dengan keuneunong itu akan berpengaruh pada tanaman padi seperti pada kesuburannya, hama padi, hasil panen, dan lain-lain. Ada beberapa cara yang biasanya dilakukan untuk menentukan keuneunong itu (keunong artinya kena). Di daerah Aceh Besar misalnya dilakukan sbb: Oleh seorang teungku yang ahli dalam hal itu, ditetapkan sebuah angka yang menunjuk kepada jumlah bulan. Misalnya angka 25. Kemudian ditentukan salah satu bulan, misalnya bulan Agustus yang berarti bulan 8, dan kemudian angka itu dikali dengan 3 menjadi 24, lalu angka 25 dikurangi dengan 24, sisa 1. Angka 1 itu dipandang sebagai keunong sa (keuna satu) untuk bulan Agustus, dan dengan demikian keunong dua untuk bulan September, dan seterusnya. Disamping itu oleh teungku yang disebut juga tuha blang itu masih perlu ditentukan lagi kapan keunong itu yang tepat, apakah pada waktu pagi atau sore hari. Setelah tuha blang menentukan keunong yang cocok, maka melalui keuchik diberitahukan kepada masyarakat kampong, dan masyarakat percaya bahwa waktu itulah yang tepat untuk mulai menabur benih dan membajak sawah, sekalipun sebenarnya secara akal sehat suasana pada waktu itu tidak tepat. Misalnya pada waktu itu susananya masih kemarau yang tidak tepat untuk menabur benih, namun biasanya terbukti bahwa setelah beberapa hari kemudian hujanpun mulai turun. Biasanya setiap tahun, keunong siblah itu jatuh pada bulan Juli, dan pada waktu itu sudah ada orang mulai menabur benih sekalipun masih jarang, atau belum banyak orang melakukannya. Barulah pada bulan Agustus (keunong sikureung) sudah merata petani menabur bibit, yang disebut pula bijeh. Kira-kira pada bulan Oktober (keunong tujoh) masih boleh (jeut mantong) orang menanam benih. Karena umur benih padi itu adalah sekitar 40-44 hari untuk kemudian dicabut untuk dipindahkan ke sawah, maka sudah tentu bagi yang menabur benih lebih awal perlu lebih awal pula mencabut benih itu tetapi biasanya belum dipindahkan ke sawah kalau belum dilaksanakan khanduri blang. Barulah pada keunong limong, yaitu sekitar bulan November benih padi mulai ditanam di dalam sawah, yang disebut seumula. Pada sekitar bulan Desember, yaitu pada keunong lhee dipandang waktu yang tidak tepat lagi untuk menanam padi di sawah, sebab akan timbul penyakit ulat dan hujan pun sudah mulai berkurang.