Loading

Informasi WBTb

Tingkatan Data : Provinsi
Tahun pendataan : 01 January 2022
Tahun verifikasi dan validasi : 01 January 2022
Tahun penetapan : 01 January 2022
Sebaran kabupaten/kota : Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe.
Entitas kebudayaan : WBTB
Domain WBTb UNESCO : Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Kategori WBTb UNESCO : Ketrampilan Tradisional
Nama objek OPK : -

Identitas Warisan Budaya Takbenda

Wilayah atau level administrasi : Provinsi
Kondisi sekarang : Terancam Punah

Alamat Warisan Budaya Takbenda

Kabupaten/Kota : Kota Lhokseumawe

Deskripsi Warisan Budaya Takbenda

Updaya pelestarian : Perlindungan, Pemanfaatan, Pengembangann
Referensi : -

Penerimaan Formulir Warisan Budaya Takbenda

Tanggal penerimaan formulir : -
Tempat penerimaan formulir : -
Nama petugas penerimaan formulir : -

Nama Lembaya Budaya

Nama lembaga : -

Nama SDM Kebudayaan

Nama lembaga : -

Deskripsi Singkat

WBTb

Nama Lainnya : Canang Ceureukeuh

Canang Ceureukeh merupakan salah satu alat musik tradisional yang masih dilestarikan oleh Bapak Muhammad Isa Daud yang berkediaman di pelosok Gampong (sebutan desa di Aceh) Kabupaten Aceh Utara. Tepatnya di Gampong Paya Tengoeh Dusun Keramat Kecamatan Simpang Keuramat. Hasil penulusuran kami, dapat diketahui bahwa eksistensi Canang Ceureukeh tersebut berada diambang kepunahan. Namun beliau masih memiliki harapan bahwa Canang Ceurekeuh yang merupakan warisan para pendahulunya akan tetap dilestarikannya, baik itu dari segi teknik pembuatan maupun dalam hal pengajaran untuk memainkan Canang Ceureukeh (Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Isa Daud, 18 Januari 2021) Pada mulanya, Canang Ceurekeuh berfungsi sebagai sebuah alat musik yang dimainkan secara bersama-sama pada saat menjelang panen di sawah dan pada pasca panen. Luapan rasa kegembiraan masyarakat atas masa panen tersebut diekspresikan melalui pesta hiburan rakyat dilokasi persawahan dengan memainkan Canang Ceureukeh secara bergantian. Dengan berbahankan empat bilah kayu berukuran hampir sama yang tersusun secara berjejer dengan penyangga yang terbuat dari kayu dan dimainkan dengan dipukul dengan alat yang terbuat dari kayu, Canang Ceureukeh mampu menghasilkan suara yang khas dan sangat nyaring dengan nada yang berbeda pada setiap bilahnya. Karakteristik inilah yang membedakan Canang Ceureukeh dengan canang lainnya yang ada di Aceh. Seperti dapat diketahui bahwa di Aceh terdapat beberapa canang dengan karakteristik tersendiri, Aceh Tengah, canang terbuat dari perunggu atau kuningan yang berbentuknya menyerupai bonang. Canang Trieng berbahan bambu terdapat di Kabupaten Pidie dan di Aceh Singkil dan Aceh Selatan, canang berbahankan tujuh sampai sembilan bilah kayu yang diletakkan atas paha para pemain saat alat musik ini dimainkan.