Tugu Pemancungan Batee shok

Tugu pemancungan yang berada di Desa/Gampong Batee Shok Kecamatan Sukamakmu Kota Sabang ini berada dikawasan perkebunan warga, namun tugu ini dibuat oleh pemerintah. Jamal, Pemilik kebun yang berada di dekat lokasi tersebut mengungkapkan, sebagai sebuah situs sejarah, Tugu dengan tinggi 3 m dan luas 5 m² ini kurang diminati wisatawan. Satu-satunya pemberitahuan yang ada hanyalah sebuah papan petunjuk yang berada di tepi jalan raya. sebanyak 21 orang menjadi korban pemancungan oleh tentara Jepang pada tahun 1944, yang sebelumnya terdapat beberapa liang, kemudian dipindahkan dan di satukan dalam sebuah liang, dikompleks tersebut terdapat sebuah tugu dan sebuah monumen.Dahulu tembok ini dijadikan sebagai tempat eksekusi mati oleh tentara Jepang. Orang-orang yang dianggap berbahaya adalah sisa-sisa tentara Belanda yang ada di Sabang. Bukan cuma orang Belanda, orang-orang Indonesia pun ikut digantung dan dieksekusi mati jika dianggap berbahaya. Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan kondisi tugu agar diperbaiki dengan kondisi yang lebih layak dan menarik untuk dikunjungi wisatawan. Tugu Pemancungan Batee Shok di Sabang adalah monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang peristiwa kelam saat pendudukan Jepang di Indonesia. Pada tahun 1944, tentara Jepang melakukan eksekusi terhadap sejumlah orang yang dianggap menentang kekuasaannya, termasuk seorang dokter dan beberapa tentara Belanda serta warga sipil.  Berikut adalah poin-poin utama sejarahnya yaitu Peristiwa ini terjadi pada masa pendudukan Jepang, tepatnya pada tahun 1944. Tugu ini terletak di Desa Batee Shok, Kecamatan Sukamakmue, Kota Sabang. Lokasi ini berada di area perkebunan, tempat eksekusi dilakukan oleh tentara Jepang. Salah satu korban yang dieksekusi adalah dr. Coelon, seorang dokter kepala Rumah Sakit Jiwa Sabang (KZG) pada masa itu. Selain itu, beberapa tentara Belanda dan warga sipil yang melawan Jepang juga menjadi korban. Tugu ini dibangun sebagai pengingat akan sejarah kelam masa lalu dan untuk menghormati para korban yang gugur di lokasi tersebut. Meskipun dibangun oleh pemerintah, tugu ini berada di area yang cukup sepi dan jarang dikunjungi, meski memiliki makna sejarah yang penting.  Secara ringkas, Tugu Pemancungan Batee Shok merupakan saksi bisu kekejaman tentara Jepang di Sabang. Monumen ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang melawan penjajahan, meskipun harus berhadapan dengan akhir yang tragis.