Komplek Makam Sultan Alauddin Ibrahim Mansyur Syah

Sultan Alauddin Ibrahim Mansyur Syah (1838-1870 M) merupakan salah seorang Sultan Aceh Darussalam penerus keturunan Sultan Alaiddin Ahmad Syah Maharaja Lela Melayu (1727- 1735). Beliau berasal dari Dinasti Darul Kamal yang menjadi Sultan Aceh Darussalam kembali sejak Sultan Alaidin Ahmadsyah bin Maharaja Lela Abdul Rahim bin Maharaja Lela Zainal Abidin bin Maharaja Lela Daim Mansur bin Maharaja Diraja bin Sultan Alauddin Riayatsyah Saidil Mukammil (Tahun 1589 - 1604) bin Firman Syah bin Muzhafar Syah (Sultan Darul Kamal). dan Sultan Muhammad Daud Syah merupakan Sultan di Masjid Indrapuri Pada Tahun 1874 sampai menyerah kepada belanda pada Tanggal 10 Januari 1903 dimana kemudian ia di asingkan oleh Hindia Belanda ke Ambon dan Terakhir di pindah ke Batavia sampai Wafatnya pada tanggal 6 Februari 1939. Sultan Daud Syah merupakan cucu dari Sultan Ibrahim Mansyur Syah yang di makamkan di komplek Sultan Ibrahim Mansyur Syah (Makam keluarga kerajaan). Komplek Makam Sultan Alauddin Ibrahim Mansyur Syah terletak di kawasan Kandang Meuh, di dalam Kompleks Baperis (sekarang Kompleks Istana Gubernur) di Banda Aceh. Makam ini adalah tempat peristirahatan terakhir Sultan Aceh yang berkuasa pada periode 1838–1870 M.  Sultan Ibrahim Mansyur Syah adalah salah seorang sultan Aceh Darussalam dari Dinasti Darul Kamal. Ia naik takhta setelah Dinasti Darul Kamal kembali berkuasa sejak masa Sultan Alaiddin Ahmadsyah Maharaja Lela Melayu (1727–1735). Ia memerintah Kesultanan Aceh sejak tahun 1838 M hingga wafat pada tahun 1870 M. Sultan Alauddin Ibrahim Mansyur Syah meninggal pada tahun 1870 M dan dimakamkan di pemakaman keraton, yang kini dikenal sebagai Kandang Meuh.  Lokasi Makam Sultan Alauddin Ibrahim Mansyur Syah berada di Kandang Meuh, yang merupakan salah satu dari dua "Kandang Raja Aceh" di dalam Kompleks Baperis (Balai Pehubungan dan Izin Sutan), yang kini menjadi Kompleks Istana Gubernur Aceh. Nama "Kandang Meuh" berarti "Kandang Emas," mengacu pada sebuah kompleks pemakaman kuno yang berisi makam raja-raja Aceh, termasuk Sultan Ibrahim Mansyur Syah. Makam Sultan Ibrahim Mansyur Syah difoto pada tahun 1874, yang mengabadikan keberadaan makamnya di Kandang Meuh. Kompleks makam ini merupakan situs bersejarah yang dilestarikan oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya menjaga sejarah lokal dan warisan budaya Aceh.