Komplek Benteng Sign post

Sign post terletak di belakang Tjot Penimpoenan adalah stasiun pertama yang didirikan di Hindia Belanda Telegrafi Nirkabel.. Dibangun oleh Jepang pada tahun 1942 dalam operasi "T" sebagai benteng pertahanan dan di dalamnya terdapat ruangan sebagai tempat memproses informasi-informasi yang didapat selama perang. Di benteng ini menyimpan peralatan telekomunikasi seperti radio, telegram dan amplifire. Komplek Benteng Sign Post di Sabang merupakan salah satu cagar budaya dan saksi bisu sejarah kolonial di Aceh. Komplek ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai bagian dari pangkalan militer untuk mengamankan wilayah Sabang yang strategis.  Kota Sabang memiliki peran penting sebagai pelabuhan dan pangkalan militer bagi pemerintah kolonial Hindia Belanda. Hal ini memicu pembangunan berbagai infrastruktur militer, termasuk benteng dan pos jaga, yang tersebar di beberapa titik di sekitar kota. Nama Sign Post kemungkinan merujuk pada pos atau tanda yang berfungsi sebagai pusat komando atau observasi di Komplek militer tersebut. Pos ini digunakan untuk mengamati pergerakan di sekitar Selat Malaka dan memantau aktivitas lawan. Nama Menteng, yang juga ada di Jakarta, merujuk pada kawasan perumahan elit yang dibangun oleh pemerintah kolonial. Hal ini menunjukkan bahwa Komplek di Sabang ini kemungkinan juga merupakan area yang penting, mungkin digunakan sebagai tempat tinggal atau pos bagi pejabat militer tinggi kolonial. Pembangunan benteng-benteng ini merupakan bagian dari strategi Belanda untuk menaklukkan Aceh yang dikenal gigih melakukan perlawanan gerilya. Benteng-benteng di Sabang menjadi bagian penting dari sistem pertahanan mereka. Saat Jepang mengambil alih kekuasaan dari Belanda, mereka juga memanfaatkan infrastruktur peninggalan Belanda, termasuk Komplek benteng di Sabang, untuk kepentingan militer mereka selama Perang Dunia II. Komplek benteng ini kini menjadi salah satu cagar budaya di Sabang dan berlokasi di Jalan Sultan Hasanuddin, Gampong Kuta Barat, Kecamatan Sukakarya. Sisa-sisa bangunan dan benteng tersebut menjadi bukti sejarah yang menarik bagi para pengunjung.