Loading

Informasi Cagar Budaya

Tingkatan Data : Kabupaten
Tahun pendataan : -
Tahun Verifikasi dan Validasi : -
Tahun penetapan : -
Entitas kebudayaan : CB
Kategori : Bangunan

Data Benda

Nama ODCB/CB di lapangan : Benteng Trumon
Sifat Bangunan : Campuran
Periode Bangunan : -
Gaya Arsitektur Bangunan : Lainnya
Fungsi Bangunan : -
Bentuk Atap Bangunan : Lainnya

Lokasi Penemuan

Kabupaten/Kota : Kabupaten Aceh Selatan
Kecamatan : -
Desa/Kelurahan : -
Alamat : -
Latitude : -
Longitude : -
Ketinggian (mdpl) : -

Data Fisik

Bahan Bangunan : -
Satuan waktu pembuatan : Tahun
Periode waktu pembuatan : Sesudah Masehi
Waktu Pembuatan : -
Ornamen Bangunan : -
Tanda Bangunan : -
Warna Bangunan : -
Hiasan : -

Data Dimensi

Panjang : -
Lebar : -
Tinggi : -
Luas Bangunan : -
Luas Tanah : -

Kondisi Terkini

Keutuhan : Utuh
Pemeliharaan : Terpelihara
Pemugaran : Belum Pernah Dipugar
Adaptasi : -

Data Kepemilikan

Kabupaten/Kota : -
Kecamatan : -
Desa/Gampong : -
Status kepemilikan : -
Nama pemilik : Negara
Status perolehan : -
Alamat : -
Latitude : -
Longitude : -

Data Pengelolaan

Status Pengelolaan : -

Batas Zonasi

Batas Zona Utara : Rumah Penduduk
Batas Zona Selatan : Rumah Penduduk
Batas Zona Barat : Tanah / Pantai
Batas Zona Timur : Jalan Desa

Deskripsi Singkat

Bangunan

Nama Lainnya : Benteng Trumon

Benteng Trumon terletak di Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan (sekarang sebagian masuk wilayah Trumon Timur, kawasan selatan Aceh). Wilayah ini dahulu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Trumon, salah satu kerajaan kecil di pantai barat selatan Aceh. Ditetapkan sebagai Cagar Budaya dengan Cagar Budaya dengan Nomor Penetapan: PM.90/PW.007/MKP/2011 pada 17 Oktober Benteng Trumon dibangun ketika Kerajaan Trumon dipimpin oleh Teuku Raja Fansurna Alamsyah (1848-1878) yang juga dikenal dengan sebutan Teuku Raja Batak. Di era jayanya kerajaan Trumon adalah salah pusat perdagangan rempah (lada) di pesisir Selatan Aceh. Benteng ini mengindikasikan situasi perselisihan dan konflik dagang yang dihadapi kerajaan Trumon dengan pihak asing, sehingga fungsinya keberadaannya dimaksudkan untuk melindungi pusat kerajaan dari serangan musuh, baik dari laut (Samudra Hindia) maupun dari darat. Bentuk bangunan benteng berdenah segi empat yang terdiri dari dua lapis dinding. Dinding benteng luar dikelilingi parit dengan lebar 3 m. Dinding luar berukuran panjang 51.50 m, lebar 51.50 m dan tinggi 4 m. Benteng bagian bawah memiliki ketebalan 10.85 m, permukaan bagian atas 0,45 m. Dinding benteng bagian dalam berukuran panjang 40.65 m, lebar 40.65 m dengan tinggi 2 m dari permukaan lantai dalam. Jarak antara dinding benteng luar dan dalam berukuran 1.86 meter. Benteng ini mempunyai dua pintu gerbang, sisi barat (depan) lebar 3.40 m, tinggi 4 m bagian atasnya berbentuk lengkung (omega).